Rabu, 09 Mei 2012

Tips merawat Arwana Super Red

Kelalaian adalah sumber malapetaka bagi penggemar. Sekali saja lalai tidak mengontrol aerator akuarium, bisa-bisa arwana mati. Apalagi ceroboh, tentu lebih fatal akibatnya. Maka bagi penggemar yang sungguh-sungguh mencintai arwana, pastilah memperhatikan seluk-beluk di sekitar perawatan. Harapannya, agar arwana dalam akuarium bisa tampil anggun dan asri. Lantas apa yang harus dilakukan?
1. Perhatikan peralatan aquarium
Berhasil tidaknya akuarium menjadi tempat yang nyaman bagi ikan arwana, sungguh dipengaruhi oleh kelengkapan sarana pendukungnya.
Aerator
Fungsi aerator atau pompa udara adalah menyuplai udara ke dalam air akuarium, dan sekaligus menguapkan atau mendorong hasil sisa-sisa pembakaran ke luar dari akuarium. Aerator dikatakan baik, jika arus listrik yang menggerakkannya kecil, tetapi udara yang ditiupkannya relatif banyak.
Heater & Thermometer
Alat pemanas (heater) ini diperlukan terutama pada waktu suhu air akuarium turun drastis. Sedangkan alat pengontrol suhu air atau termometer juga dipasang dalam akuarium. Di daerah dingin, heater dan termometer ini sangat dibutuhkan.
Filter
Fungsi filter atau penyaring untuk menyaring air dalam akuarium. Kerja filter mencakup ini untuk menyedot air akuarium, menyaring, dan mengembalikannya lagi ke dalam akuarium dalam kondisi bersih.
Lampu TL
Keberadaan lampu TL, selain menyinarkan cahaya, juga sanggup mempercantik penampilan akuarium. Tapi, jangan sampai sinar lampu TL justru menimbulkan panas yang melebihi kebutuhan. Idealnya untuk akuarium seluas 80×40 cm memerlukan lampu TL berdaya 20 watt.
2. Rajin melakukan perawatan akuarium
Mau tak mau jika Anda terlanjur mencintai ikan arwana dalam akuarium, cukuplah rajin melakukan perawatan. Sebab déngan demikian itu, penampilan arwana dalam akuarium tampak sehat, segar, dan menyenangkan.
Pemberian makanan
Menu utama arwana dalam akuarium adalah kelabang. Tapi jangan terus- menerus diberi kelabang, sebaiknya divariasi déngan makanan lain. Contohnya: udang, kecoa, katak, lipan, kadal, maupun jangkrik.
Pengontrolan & pergantian air
Setiap hari diwajibkan mengontrol suhu dan pH air. Adapun suhu air ideal bagi ikan arwana sekitar 25-27 derajat Celcius. Andaikata suhu air dingin, segera nyalakan heater hingga suhu air sesuai kebutuhan. Sedangkan pH yang dikehendaki sekitar 6-8,5. Andaikata pH terlalu rendah, maka tambahkan kapur ke dalam akuarium. Selain itu, sanitasi air perlu diperhatikan pula, silakan mengobati air akuarium déngan Malachite green, déngan frekuensi 3 minggu sekali.
Dan jangan lupa, air akuarium juga diganti. Namun pergantian air dipilahkan menjadi dua, yakni: (a) pergantian air secara reguler setiap 2 hari sekali dengan volume 10% dari seluruh volume air akuarium, dan (b) total pergantian air dilakukan setiap 3 bulan sekali. Jika Anda menggunakan air PAM, sebaiknya dibiarkan 24 jam terlebih dahulu agar kandungan khlor mengendap, dan setelah itu bisa dimasukkan ke dalam akuarium.
3. Penataan interior akuarium
Kehidupan di dalam akuarium adalah replika lingkungan hidup di alam bebas. Oleh karena itu, perlu penataan interior dalam akuarium. Ini berarti menuntut apresiasi estetika, sehingga perpaduan antara keindahan akuarium dengan anggunnya ikan arwana sanggup menampilkan nuansa kesejukan yang harmonis.
Tanaman air
Mengingat asal-muasal ikan arwana yang suka bersembunyi di bawah tanaman air, maka kita pun siap menyediakan tanaman dimaksud. Ada beberapa jenis tanaman air yang dapat dipilih antara lain: Vallisneria spiralis, Hidrilla verticillata, Riccia fluiutana, Higrophila polisperma, Pistia stratiotes, Najas indica, dan sebagainya.
Pasir batuan
Pasir digunakan sebagai landasan peletakan batuan. Sebaiknya digunakan pasir sungai, yang masih bercampur dengan humus. Di samping itu, diberi juga batuan dan termasuk karang-karangan. Ukuran batu idéal berdia meter 3 mm. Batuan tersebut memiliki berbagai corak dan warna yang beragam namun tetap indah.

TIPS DASAR MERAWAT IKAN KOI

9 10 2008
INGIN MEMPUNYAI KOI SEPERTI INI ?
Pastinya…tapi memang membutuhkan tenaga dan waktu untuk membuat koi sehat dan berwarna cemerlang.Ada beberapa hal sederhana yang harus diperhatikan dalam memelihara ikan koi.
1. Selalu berikan makanan yang berkualitas.
Kenapa? karena makanan yang berkualitas mempunyai kandungan yang diperlukan koi secara maksimal.Dengan memenuhi kebutuhannya, koi kita akan selalu sehat dan lincah.Kandungan spirulina didalam makanan koi membentuk dan memperkuat pigmen waran sehingga warna ikan ini selalu cerah.
2. Jaga kebersihan air kolam.
Air di kolam koi bisa dijaga kebersihannya dengan membuat filterisasi yang mampu menjaga air agar tetap bening dan sehat.Kuras kolam koi tiap 3 bulan sekali dengan syarat sistem filterisasi bagus dan berjalan normal.Kita tidak harus menguras air hingga habis,tapi sisakan 25% total air kolam.Ini berguna agar ikan tetap ada di dalam kola dan nanti setelah kolam diisi kandungan oksigen dalam kolam masih tersedia sehingga ikan tidak kolaps.
3. Sediakan aquarium cadangan lengkap dengan heater,filter dan aerator untuk ikan yang sedang sakit.
Jika ada yang sakit masukkan dalam aquarium untuk dikarantina,karena dikhawatirkan ikan terkena penyakit menular.Suhu di 28 derajat celcius.Berikan obat sesuai sakit yang diderita.Berkonsultasilah dengan  toko yang menjual obat ikan.

Koi Kumpai dan Arwana Super Red..

Koi Kumpai ukuran 10-15 cm..5.000 per ekor minimal pemesanan 50 ekor.


Arwana Super Red harga mulai dari Rp. 3.500.000/ekor dan bersertifikat.






Rabu, 19 Oktober 2011

Jual Cupang Hias siap kontes dan Cupang adu siap tempur..

Purple Halfmoon
 
Red Halfmoon

Blue Halfmoon

Green Halfmoon

Warna Kombinasi





Cupang hias memiliki keunikan tersendiri akan warna dan jenis sirip yang ada. Ukuran dari ikan cupang hias juga beragam, mulai dari bibit, S, M, L, dan jumbo atau yang biasa disebut cupang Giant. Kami menyediakan Cupang Hias dan Cupang Adu untuk segala kebutuhan, baik untuk kontes atau untuk dijual kembali (Reseller) berdasarkan pesanan.
Silahkan mengunjungi kios kami di alamat berikut ini :
Jl. Nusa 1 No.12 RT 04/03, Kramat Jati, Jakarta Timur (Patokan : RS Polri atau PGC) atau dapat menghubungi 0857 11 467 463 (adrian) & 0857 1 474 1 571 (lukman).

Minggu, 16 Oktober 2011

karakteristik ikan air tawar

Ikan air tawar adalah ikan yang menghabiskan sebagian atau seluruh hidupnya di air tawar, seperti sungai dan danau, dengan salinitas kurang dari 0,05%. Dalam banyak hal, lingkungan air tawar berbeda dengan lingkungan perairan laut, dan yang paling membedakan adalah tingkat salinitasnya. Untuk bertahan di air tawar, ikan membutuhkan adaptasi fisiologis yang bertujuan menjaga keseimbangan konsentrasi ion dalam tubuh.
41% dari seluruh spesies ikan diketahui berada di air tawar. Hal ini karena spesiasi yang cepat yang menjadikan habitat yang terpencar menjadi mungkin untuk ditinggali.
Ikan air tawar berbeda secara fisiologis dengan ikan laut dalam beberapa aspek. Insang mereka harus mampu mendifusikan air sembari menjaga kadar garam dalam cairan tubuh secara simultan. Adaptasi pada bagian sisik ikan juga memainkan peran penting; ikan air tawar yang kehilangan banyak sisik akan mendapatkan kelebihan air yang berdifusi ke dalam kulit, dan dapat menyebabkan kematian pada ikan.
Karakteristik lainnya terkait ikan air tawar adalah ginjalnya yang berkembang dengan baik. Ginjal ikan air tawar berukuran besar karena banyak air yang melewatinya.
Banyak spesies bereproduksi di air tawar namun menghabiskan sebagian besar kehidupannya di laut. Mereka dikenal dengan nama ikan anadromous, meliputi salmon, trout, dan stickleback. Beberapa ikan, secara berlawanan, lahir di laut dan hidup di air tawar, misalnya belut.
Spesies yang bermigrasi antara air laut dan air tawar membutuhkan adaptasi pada kedua lingkungan. Ketika berada di dalam air laut, mereka harus menjaga konsentrasi garam dalam tubuh mereka lebih rendah dari pada lingkungannya. Ketika berada di air tawar, mereka harus menjaga kadar garam berada di atas konsentrasi lingkungan sekitarnya. Banyak spesies yang menyelesaikan masalah ini dengan berasosiasi dengan habitat berbeda pada berbagai tahapan hidup. Belut, bangsa salmon, dan lamprey memiliki toleransi salinitas di berbagai tahap kehidupan mereka.